AWALI SCRAP PABRIK AAF PT KIRANA SAIYO PERKASA SYUKURAN BERSAMA ANAK YATIM
Lhokseumawe - ANN
10 Agustus 2020
PT Kirana Saiyo Perkasa adalah perusahaan begerak dibidang lelang Pabrik dan kapal berkedudukan di Jakarta, pada tanggal 22 April 2020 ditunjuk oleh PT Pupuk Iskandar Muda sebagai pemenang scrap pabrik AAF setelah 5 kali mengikuti tender .
Berkat doa dan dukungan semua pihak, masyarakat serta alim ulama pada hari ini kami akan memulai pekerjaan scrap besi pabrik eks.AAF, dalam pembongkaran pabrik perusahaan kami akan bekerjasama dengan salah satu perusahaan daerah yaitu PT Dian Pratama Dewantara untuk pemotongan besi dan pembongkaran pabrik.
Kenapa kami pilih perusahaan PT Dian Pratama Dewantara karena perusahaan ini merupakan perusahaan daerah dan kami mengutamakan perusahaan yang ada didaerah, banyak kompetitor yang ingin bergabung dengan PT Kirana Saiyo Perkasa namun kami tetap mengutamakan perusahaan daerah demikian disampaikan Direktur PT Kirana Saiyo Perkasa Marzuki Abdullah.
Marzuki Abdullah mengatakan dalam pembongkaran pabrik nantinya kami harapkan PT Dian Pratama Dewantara untuk dapat memanfaatkan tenaga kerja dengan komposisi 70% tenaga kerja lokal dan 30% tenaga dari luar itupun tenaga skill yang tidak ada di daerah. Sedangkan untuk pengangkutan besi kami mengunakan kapal menuju Jakarta sedangkan sebagian besi kami bawa ke medan menggunakan truk dan akan kami perdayakan perusahaan pengangkut yang ada didaerah ini, sudah ada dua perusahaan yang menawarkan kepada kami namun baru satu perusahaan lokal yang didepan yang sudah kami lakukan penandatanganan kontrak kerja sama.
Semuanya ini kami lakukan demi kebersamaan termasuk memberikan kesempatan kepada perusahaan lokal yang akan membeli besi –besi bekas dengan harga yang kompetitif .
Sebagai rasa syukur ujar Marzuki Abdullah, hari ini kami melaksanakan syukuran bersama 250 orang anak yatim dari 15 desa lingkungan dan sekaligus peusejuk pabrik eks.AAF yang akan discrap dengan harapan mendapat keberkahan dari Allah swt sehingga proses scrap pabrik AAF dapat berjalan dengan aman,lancar dan tidak ada kendala yang berarti dilapangan.
Insyaallah kedepan jika pabrik ini selesai discrap akan tumbuh industri dan pabrik baru salah satunya yang sudah berminat berinvestasi adalah PT Korina Refinery Aceh yang berkerjasama dengan investor dari Qatar dan Dubai ujar Marzuki Abdullah.
Hadir pada acara syukuran bersama anak yatim dan peusejuk oleh Abati Babah Buloh Tgk.H.Ramli Bin Cut, Assisten II Pemkab Aceh Utara, Muspika Kecamatan Dewantara, Forum Geuchik Dewantara, Direktur PT Kirana Saiyo Perkasa, Direktur SDM & Umum PIM, Sekretaris Perusahan PIM & Manager Humas PIM, Alim Ulama Aceh, tokoh masyarakat.
Sementara itu Direktur SDM & Umum PT PIM Usni Syafrizal mengatakan dilokasi IMIA (Iskandar Muda Industri Area) ini sudah siap dioperasikan Pabrik Hidrogen Peroksida (H2O2) oleh investor dari Jakarta sehingga kedepan Dewantara ini khususnya dan Aceh Utara umumnya akan kembali berjaya seperti sediakala untuk itu mari kita sama-sama mendukung dan membangun Dewantara ini kearah yang lebih baik dengan memberikan dukungan kepada PT Kirana Saiyo Perkasa dan perusahaan lain yang akan berinvestasi di kawasan industri IMIA.
Assisten II Risawan Bentara yang mewakili Pemerintah Aceh Utara memberikan apresiasi kepada PT Kirana Saiyo Perkasa dan PT Pupuk Iskandar Muda dimana pada hari ini dimulainya pekerjaan pembongkaran pabrik eks AAF, terbayang dihadapan kita Keude Krueng Geukueh akan redup dengan dibongkarnya pabrik AAF, namun yakin dan percayalah ini merupakan langkah awal kejayaan dan kemajuan Aceh Utara, selaku Assiten II Bidang Investasi kami sudah pernah menjajaki kerjasama pembangunan pabrik kelapa sawit (PKS) untuk diekspor dan ini merupakan peluang besar yang harus kita lakukan di Kabupaten Aceh Utara khusus nya Kecamatan Dewantara, untuk itu dukungan keamanan dan kenyamanan kepada investor sangatlah diharapkan ujarnya.
Mewakili tokoh masyarakat, Marzuki Abdullah berharap agar dukungan ini tidak hanya sampai disini saja melainkan juga dari pihak pemerintah Kota Medan terkait alternatif solusi akan dinormalisasikannya sungai berkisar 8 meter yang berada di sekitar masjid yang akan berdampak terhadap perluasan Masjid Al-Ikhlas ini.
“Sebenarnya lima tahun yang lalu saya juga sudah berencana akan mengaktifkan kembali Masjid ini ternyata doa saya terkabul ketika saya kembali dari tanah suci, dan berniat akan membangun tempat wudhu di sekitar masjid," ungkapnya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Alwi Mujahit Hasibuan saat menghadiri acara peresmian dan penyantunan anak yatim di hadapan tokoh masyarakat dan juga pegawai rumah sakit dan sejumlah anak yatim piatu menyampaikan kebenaran harus disampaikan.
"Ini adalah tugas pertama saya setelah dilantik memberikan santunan kepada anak yatim dan juga meresmikan kembali masjid Al-Ikhlas. Mudah-mudahan ini menjadi pertanda baik bagi saya dan kita semua yang hadir. Terutama bagi UPT Rumah Sakit Khusus Paru yang menjadi prakarsa diaktifkannya kembali masjid Ini. Semoga ini menjadi berkah bagi kita dan juga bagi kesehatan masyarakat sumut secara keseluruhan," harapnya.
Dalam kesempatan itu, Alwi juga bertekad memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat sebagaimana yang menjadi visi dan misi dari Gubernur Sumatera Utara.
Bahkan Alwi mengatakan, akan meningkatkan dan mengembalikan posisi kesehatan Sumatera Utara menjadi lima besar terbaik dari posisi saat ini yang terpuruk pada posisi terakhir tingkat nasional.
”Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan tidak ada kata mundur untuk memakmurkan masjid ini. Dan ke depan harus ada jadwal ibadah salat jumat dan pengurus /marbot di masjidi ini," katanya.
Acara diakhiri penyantunan anak yatim dan makan bersama seluruh tamu dan undangan yang hadir.
Marzuki Abdullah mengatakan dalam pembongkaran pabrik nantinya kami harapkan PT Dian Pratama Dewantara untuk dapat memanfaatkan tenaga kerja dengan komposisi 70% tenaga kerja lokal dan 30% tenaga dari luar itupun tenaga skill yang tidak ada di daerah. Sedangkan untuk pengangkutan besi kami mengunakan kapal menuju Jakarta sedangkan sebagian besi kami bawa ke medan menggunakan truk dan akan kami perdayakan perusahaan pengangkut yang ada didaerah ini, sudah ada dua perusahaan yang menawarkan kepada kami namun baru satu perusahaan lokal yang didepan yang sudah kami lakukan penandatanganan kontrak kerja sama.
Semuanya ini kami lakukan demi kebersamaan termasuk memberikan kesempatan kepada perusahaan lokal yang akan membeli besi –besi bekas dengan harga yang kompetitif .
Sebagai rasa syukur ujar Marzuki Abdullah, hari ini kami melaksanakan syukuran bersama 250 orang anak yatim dari 15 desa lingkungan dan sekaligus peusejuk pabrik eks.AAF yang akan discrap dengan harapan mendapat keberkahan dari Allah swt sehingga proses scrap pabrik AAF dapat berjalan dengan aman,lancar dan tidak ada kendala yang berarti dilapangan.
Insyaallah kedepan jika pabrik ini selesai discrap akan tumbuh industri dan pabrik baru salah satunya yang sudah berminat berinvestasi adalah PT Korina Refinery Aceh yang berkerjasama dengan investor dari Qatar dan Dubai ujar Marzuki Abdullah.
Sementara itu Direktur SDM & Umum PT PIM Usni Syafrizal mengatakan dilokasi IMIA (Iskandar Muda Industri Area) ini sudah siap dioperasikan Pabrik Hidrogen Peroksida (H2O2) oleh investor dari Jakarta sehingga kedepan Dewantara ini khususnya dan Aceh Utara umumnya akan kembali berjaya seperti sediakala untuk itu mari kita sama-sama mendukung dan membangun Dewantara ini kearah yang lebih baik dengan memberikan dukungan kepada PT Kirana Saiyo Perkasa dan perusahaan lain yang akan berinvestasi di kawasan industri IMIA.
Assisten II Risawan Bentara yang mewakili Pemerintah Aceh Utara memberikan apresiasi kepada PT Kirana Saiyo Perkasa dan PT Pupuk Iskandar Muda dimana pada hari ini dimulainya pekerjaan pembongkaran pabrik eks AAF, terbayang dihadapan kita Keude Krueng Geukueh akan redup dengan dibongkarnya pabrik AAF, namun yakin dan percayalah ini merupakan langkah awal kejayaan dan kemajuan Aceh Utara, selaku Assiten II Bidang Investasi kami sudah pernah menjajaki kerjasama pembangunan pabrik kelapa sawit (PKS) untuk diekspor dan ini merupakan peluang besar yang harus kita lakukan di Kabupaten Aceh Utara khusus nya Kecamatan Dewantara, untuk itu dukungan keamanan dan kenyamanan kepada investor sangatlah diharapkan ujarnya
Hadir pada acara syukuran bersama anak yatim dan peusejuk oleh Abati Babah Buloh Tgk.H.Ramli Bin Cut, Assisten II Pemkab Aceh Utara, Muspika Kecamatan Dewantara, Forum Geuchik Dewantara, Direktur PT Kirana Saiyo Perkasa, Direktur SDM & Umum PIM, Sekretaris Perusahan PIM & Manager Humas PIM, Alim Ulama Aceh, tokoh masyarakat. (Zulkifli)
Direktur PT Kirana Saiyo Perkasa, Marzuki Abdullah, mengatakan dalam pembongkaran dan pemotongan besi itu pihaknya melibatkan perusahaan daerah yakni PT Dian Pratama Dewantara. Adapun diharapkan nanti perusahaan tersebut dapat memanfaatkan tenaga lokal sebanyak 70 persen dan 30 persen tenaga luar yang memiliki keahlian.
“Dalam pekerjaan itu banyak perusahaan lain yang ingin bergabung, tapi kami tetap mengutamakan perusahaan daerah,” kata Marzuki melalui keterangan tertulis yang diterima aceHTrend, Rabu (12/8/2020).
Marzuki mengatakan, pengangkutan besi yang akan dibawa ke Jakarta nantinya menggunakan kapal. Namun, sebagian akan dibawa ke Medan (Sumatera Utara) dengan truk yang nantinya juga akan kembali bekerja sama dengan perusahaan angkutan yang ada di daerah.
“Baru satu perusahaan lokal yang sudah kami lakukan penandatanganan kontrak kerja sama, semuanya ini dilakukan demi kebersamaan dengan tujuan memberikan kesempatan kepada perusahaan lokal yang akan membeli besi-besi bekas dengan harga yang kompetitif,” katanya.
Lanjutnya, jika pabrik ini selesai discrap, maka dapat dipastikan akan tumbuh industri dan pabrik baru, adapun yang sudah melakukan investasi adalah PT Korina Refinery Aceh yang berkerja sama dengan investor dari Qatar dan Dubai.
“Untuk mengucap syukur dimulainya pekerjaan ini, kami menyantuni 250 anak yatim yang ada di 15 desa serta sekaligus melakukan prosesi peusijuk eks pabrik PT AAF yang dilakukan oleh Abati Babah Buloh Tgk H Ramli bin Cut, dengan tujuan mendapat keberkahan dari Allah Swt,” katanya.
Kegiatan itu dihadiri oleh Assisten II Pemkab Aceh Utara, Muspika Kecamatan Dewantara, Forum Geuchik Dewantara, Direktur PT Kirana Saiyo Perkasa, Direktur SDM & Umum PIM, Sekretaris perusahan PIM & Manager Humas PIM, alim ulama Aceh, dan tokoh masyarakat.
Sementara itu Direktur SDM & Umum PT PIM, Usni Syafrizal, mengatakan di lokasi Iskandar Muda Industri Area (IMIA) ini sudah siap dioperasikan pabrik hidrogen peroksida (H2O2) oleh investor dari Jakarta.
“Kita harap ke depan Aceh Utara khususnya Kecamatan Dewantara akan kembali berjaya seperti sediakala,” katanya.
Usni mengajak untuk sama-sama mendukung dan membangun Kecamatan Dewantara ke arah yang lebih baik dengan memberikan dukungan kepada PT Kirana Saiyo Perkasa dan perusahaan lain yang akan berinvestasi di kawasan industri IMIA.
Sedangkan Assisten II Pemkab Aceh Utara, Risawan Bentara, memberikan apresiasi kepada PT Kirana Saiyo Perkasa dan PT Pupuk Iskandar Muda telah dimulainya pekerjaan pembongkaran eks pabrik PT AAF.
Menurutnya, dengan dibongkarnya eks pabrik PT AFF, pihaknya membayangkan Keude Krueng Geukueh akan redup. Namun, pihaknya sangat yakin dan percayalah ini merupakan langkah awal kejayaan dan kemajuan Aceh Utara.
Dia menyebutkan selaku Assiten II Bidang Investasi pihaknya sudah pernah menjajaki kerja sama pembangunan pabrik kelapa sawit (PKS) untuk diekspor. Ini merupakan peluang besar yang harus dilakukan di Aceh Utara khususnya Kecamatan Dewantara.
“Jadi kita sangat mengharapkan dukungan keamanan dan kenyamanan kepada investor karena itu sangatlah diharapkan untuk kejayaan Aceh Utara nantinya,” ujarnya.[]
Direktur PT Kirana Saiyo Perkasa (KSP), Marzuki Abdullah dalam kata sambutan mengatakan, sangat berterima kasih kepada semua unsur yang telah ikut memberi dukungan bagi terlaksana acara ini yang dianggap sebagai terobosan bagi masuknya investor ke Krueng Geukueh dan Aceh Utara.
Beberapa investor sudah berkomitmen diantaranya, PT Korina Refinery Aceh yang akan membangun Pabrik Oil Refinery dan PT Sinergi Peroksida Indonesia yang akan mengoperasikan pabrik Hodrogen Peroksida.
Dengan demikian penyerapan tenaga kerja menjadi lebih banyak. ”Mudah mudahan kita harapkan terlaksana dengan aman”, sebutnya.
70 % Putra lingkungan Untuk tenaga kerja pemotongan besi tua pabrik eks PT AAF menurut Marzuki Abdullah akan dimulai dalam minggu ini, 70 % putra lingkungan 30% dari luar yang merupakan tenaga skill.
Dijelaskan juga kaitan dengan jaminan pelelangan sebesar Rp 5 milyar dan jaminan lelang pemotongan Rp. 15 milyar total Rp. 20 milyar.
Marzuki menjelaskan juga terhadap kontraktor pelaksana telah ditunjuk PT Dion Dewantara yang merupakan kontraktor lingkungan.
“Banyak kontraktor dari Jakarta yang ingin bergabung semua ditolak. yang dipilih kontaktor lokal, begitu juga dengan angkutan darat pengusaha truk setempat”, paparnya.
Direktur SDM dan Umum PT Pupuk Iskandar Muda, Usni Syafrizal dalam acara ini juga menjelaskan, baik tenaga kerja maupun bantuan yang diberikan PT PIM semua dalam musyawarah, kesepakatan dan terbuka. harus memenuhi persyaratan dan tidak ada istilah pilih kasih.
Bupati Aceh Utara diwakili Asisten II, Ir Risawan Bentara MT, apa yang sedang digagas PT PIM bagi masuknya investor ke Aceh Utara harus didukung penuh, dan tertampung tenaga kerja juga ekonomi masyarakat akan berkembang. “Peluang ini harus sama sama kita manfaatkan dan jaga bersama”, ujar Risawan (RJ)